Rabu, 01 Agustus 2012

No Title

Berharap masih ada kesempatan untuk kembali, meskipun itu berarti membuka pintu dengan "kunci yang pernah kupatahkan". Kau tau jelas alasanku dan akupun menghargai prinsipmu. Memang akupun salah telah memberi harapan yang besar, dan untuk itu aku sangat menyesal dan meminta maaf. Sebelum dan saat menuliskan kalimat-kalimat ini, tak terhitung berapa kadar kegalauan yang terasa di dalam hati. Namun satu hal yang harus kau catat, harapan yang kuberikan bukanah harapan kosong, aku benar2 serius saat mengutarakan perasaanku padamu. Cintaku padamu bukanlah cinta yang tidak bertanggungjawab, dan aku tidak akan pernah "membuangmu" dari hidupku. Bagaimana bisa aku dengan mudah melupakan orang yang telah mengisi hari-hariku selama beberapa bulan terakhir ini. Hanya saja akal sehat dan prinsip -aku dan kamu- berkata bahwa ini adalah sesuatu yang salah. Aku akan menyimpan rasa ini hingga suatu saat kau dan aku siap membangun cinta yang lebih indah dan lebih sempurna, dalam ridho IIlahi. Insya Allah aku akan membantumu menjaga hati..
Semoga setelah semua hal yang kita lalui, menjadikan diri kita pribadi yang lebih bijak..
Di dalam blog yang sederhana ini, izinkan aku mengucapkan ini untuk yang pertama dan terakhir - secara eksplisit - AKU MENCINTAIMU APA ADANYA, DENGAN SEGALA KELEBIHAN DAN KEKURANGANMU, KARENA ALLAH.

4 komentar:

  1. Hha...
    Begitulah bro yg terjadi.. baa menurut pendpat mu brooo..?

    BalasHapus
  2. ehem...ehem...
    sia t andi?jd penasaran, hehe

    BalasHapus
  3. Andiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Aku baru baca....
    dibilang ga penasaaran, boong berat!!!
    tapi, ya sudahlah, ga yakin juga kamu bakal kasih tau siapa orangnya..

    selalu ada saat yang tepat untuk moment yang tepat...

    BalasHapus